MODIFIKASI ECU ( ELECTRONIC CONTROL UNIT ) TOYOTA 5AFE SERIES SEBAGAI SOLUSI KETIADAAN DIAGNOSTIC ENGINE SCANNER PADA PEMBELAJARAN BASIC EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION ) KELAS XI ( SEBELAS ) SMK JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI KOTA TEBING TINGGI



KARYA TULIS DISAMPAIKAN DALAM LOMBA KARYA TULIS ILMIAH GURU TINGKAT KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2009

Disusun Oleh :Ir.CHAIRIL S.Pd



ABTRAKSI
Dengan semakin pesatnya perkembangan dibidang otomotif dan transportasi saat ini ditandai dengan keluarnya berbagai produk mobil dari pabrikan yang berteknologi tinggi , ramah lingkungan dan menawarkan kenyamanan serta keamanan yang sudah menjadi keharusan agar produk mobil tersebut dibeli konsumen .
Mobil – mobil kompensional dengan teknologinya yang sederhana mulai ditinggalkan. Engine dengan sistim pencampuran bahan bakar dengan udara menggunakan Karburator digantikan dengan sitim EFI ( Electronic Fuel Injection ) . Transmisi manual diberalih ke sistim otomatis ( Automatic Transmission ) dan berbagai sistim kontrol pengendalian mobil sudah menggunakan komputer sehingga menghasilkan performa unjuk kerja mobil yang maksimal dan efesien. Apalagi program “ The Blue Sky “ ( Langit Biru ) sudah menjadi issue yang mendunia dalam rangka menurunkan tingkat emisi gas buang agar efek rumah kaca dan kebocoran ozon dapat ditekan dan tidak semakin merusak lingkungan serta kehidupan .
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi diikuti kemampuan , daya beli , pola dan gaya hidup masyarakat cenderung meningkat sehingga trend akan kendaraan mutakhir yang berteknologi tinggi sudah menjadi kebutuhan.
Menjawab fenomena diatas maka untuk preventive maupun corrective maintenance mobil yang berteknologi tinggi tersebut harus ditangani oleh Mekanik yang memiliki keahlian dan sertifikasi serta Special Tools ( Peralatan Khusus ) untuk mendiagnosis sumber kerusakan agar didapatkan data yang akurat dan valid dalam membuat keputusan maintenance dan perbaikannya.
Modifikasi ECU ( Electronic Control Unit ) Toyota 5AFE Series sebagai penganti Diagnostic Enggine Scanner pada Innovasi Pembelajaran Basic EFI ( Electronic Fuel Injection ) ini sangat bermamfaat dan merupakan salah satu solusi pemecahan masalah ketersediaan SST (Special Service Tools ) Diagnostic Engine Scanner yang harganya sangat mahal pada SMK-SMK jurusan Teknik Otomotif dikota Tebing tinggi sekitarnya.

KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena penulis menyadari bahwa berkat rahmat dan hidayatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul Modifikasi ECU ( Electronic Control Unit ) Toyota 5 AFE Series Sebagai Solusi Ketiadaan Diagnostic Engine Scanner Pada Pembelajaran Basic EFI ( Electronic Fuel Injection ) Kelas XI ( Sebelas ) Jurusan Teknik Otomotif Di Kota Tebing Tinggi.
Karya tulis ini disusun dalam rangka Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Kota tebing Tinggi. Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak yang sangat berkompeten untuk kemajuan pendidikan khususnya bidang Teknik Otomotif . Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu dan membimbing penulisan ini. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Yth, Bapak Drs. .Pardamean Siregar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi2. Yth, Bapak Drs. Harsono Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kota Tebing Tinggi yang selalu memberikan arahan dan bimbingan serta bantuan fasilitas Praktek Basic EFI Engine bagi penulis.3. Yth, Bapak Drs.M.Arif Lubis Ka.Jur.Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.4. Yth, Bapak Sutiran S.Pd Selaku Ka.Beng Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Kota Tebing 5. Rekan-rekan sejawat di SMK Negeri 2 Kota Tebing Tinggi.
Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT, dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin , dan semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi Guru-Guru Teknik Otomotif pada umumnya.Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima dengan senang hati
demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.
Tebing Tinggi , Oktober 2009
Penulis



BAB I
.1 Latar Belakang Masalah
Kompetensi Sistim Injeksi Bahan Bakar merupakan kompetensi tingkat lanjut yang harus dimiliki siswa program keahlian otomotif. Kemampuan dan pemahaman tentang dasar kontrol elektrik dan elektronik otomotif sangat mendukung untuk memahami kompetensi elektrik tingkat lanjut seperti MPI (EFI) System, Automatic Transmission , SRS ( Air Bag system ) ABS , dan lain-lain. Permasalahan timbul dalam pembelajaran Sistim Injeksi Bahan Bakar adalah keterbatasan , kompetensi guru, metode pembelajaran, dan fasilitas pembelajaran yang kurang memadai, sering muncul sebagai alasan.
Salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan kompetensi Sistim Injeksi Bahan Bakar di level menengah kejuruan adalah dengan diselenggarakannya pembelajaran dengan metode pelatihan yang mengacu pada pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan industri otomotif.
Penerapan sistem kurikulum pendidikan terbaru (2009) khususnya pada SMK, berdampak pada peningkatan kualitas kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran produktif teraplikasi pada uji kompetensi siswa dan disertifikasi oleh dunia industri (diakui oleh industri). Keadaan ini mengharuskan perlunya dilaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi siswa produktif program keahlian mekanik otomotif dengan menggunakan perangkat service otomotif yang berteknologi tinggi.
Ada bebarapa sekolah menegah teknik di Kota Tebing Tinggi yang mengelola bidang teknik mekanik otomotif yaitu
1.SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Jln.Gunung Leuser Tebing Tinggi.
2.SMK Swasta YPD Jln.Kom.Yos Sudarso Tebing Tinggi
3.SMK Swasta Dipanegara Jln.Kpt.F.Tandean Tebing Tinggi
4.SMK Swasta Taman Siswa Jln.Deblod Sundoro Tebing Tinggi
5.SMK Swasta Surya Nusantara Tebing Tinggi
Dari sekian banyak sekolah tersebut yang memiliki Diagnostic Engine Scanner hanya SMK Negeri 2 Tebing Tinggi , hal ini disebabkan keterbatasan dan kemampuan sekolah yang bersangkutan untuk bisa membeli tool tersebut, hal ini akan berdampak pada ketuntasan belajar dan kompetensi lulusan yang dihasilkan sekolah tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dibidang teknologi otomotif dengan sangat cepat dan memberikan dampak yang sangat luas dan konplek bagi perkembangan perawatan dan perbaikan mobil ( bodi/disain, engine, chasis, dan sistem kelistrikan dll ).

Untuk dapat melakukan preventive dan corrective maintenance pada mobil dengan desain dan teknologi yang mutahir, maka diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga high performace.

Khususnya bagi guru sebagai hardware harus memiliki pengetahuan, kecerdasan, skiil dan kompetensi yang tinggi, kemudian harus didukung pula dengan tools yang mutakhir yang dapat mengikuti perkembangan sains dan teknologi tersebut.
Penulis mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh SMKSMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif di Kota Tebing Tinggi adalah ketiadaan Diagnosis Engine Scanner yang harganya sangat mahal padahal unit tsb sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran sistim bahan bakar sesuai dengan Spektrum SMK jurusan Teknik Otomotif.

1.3 Pembatasan Masalah dan Perumusan MasalahDari permasalahan yang ada mengingat kemampuan yang ada baik intelektual, biaya dan waktu yang dimiliki penulis sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas inti permasalahan yang ingin dipecahkan.Oleh karena itu, penulis memberikan batasan sebagai berikut :Modifikasi ECU 5 AFE yang ada pada Mobil Toyota Great Corolla menjadi Simulator Diagnosis Engine Scanner Manual yang murah yang fungsinya sama pada Diagnosis Engine Scanner buatan fabrikan , sehingga SMK yang tidak mampu memiliki Diagnosis Engine Scanner tetap dapat melaksanakan pembelajaran Sistim Bahan Bakar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.


BAB IIAPLIKASI TEKNOLOGI EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION ) PADA PEMBELAJARAN SISTIM BAHAN BAKAR ENGINE DAN KEBUTUHAN DIAGNOSIS ENGINE SCANNER SERTA 5AFE ENGINE CONTROL SIMULATOR MANUAL SEBAGAI PEMBANDING

2.1. Intruduksi Electronic Fuel Injection (EFI ) pada Engine.
Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh engine kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan katalis pada saluran gas buang menggantikan engine 2 langkah menjadi 4 langkah , karburasi manual akhirnya juga akan digantikan oleh sistem injeksi digital. Sistem injeksi bahan bakar elektronik (karburasi digital) sudah mulai diterapkan pada mesin sepedamotor, perlahan tapi pasti akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan yaitu karburator. Produsen kendaraan di Amerika dan Eropa dan Jepang telah lama mengaplikasikan Mesin EFI (Electronic Fuel Injection) pada produknya dan di indonesia dimulai pada produk mobil era tahun 2000 namun kita yang masih awam barangkali hanya sedikit tahu tentang apa itu EFI, apa kelebihannya. Mesin EFI adalah mesin yang dilengkapi piranti EFI atau Elecronic Fuel Injection, menggantikan sistim karburator Pada karburator, bensin dari tangki disalurkan ke ruang pelampung dalam karburator melalui pompa bensin (mekanis/elektrik) dan saringan bensin. Selanjutnya bensin masuk ke mesin melalui lubang jet dalam ruang venturi (ruang untuk menambah kecepatan aliran udara masuk ke mesin). Sehingga jumlah bensin yang masuk tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk dan besar lubang jet. Pada EFI, bensin diinjeksikan ke dalam mesin menggunakan injektor dengan waktu penginjeksian (injection duration and frequency) yang dikontrol secara elektronik. Injeksi bensin disesuaikan dengan jumlah udara yang masuk, sehingga campuran ideal antara bensin dan udara akan terpenuhi sesuai dengan kondisi beban dan putaran mesin. Generasi terbaru EFI dikenal dangan sebutan Engine Management System (EMS), yang mengontrol sistem bahan bakar sekaligus juga mengatur sistem pengapian (duration, timing,and frequency of ignition).Tujuan pengaplikasian sistem EFI adalah meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel efficiency), kinerja mesin lebih maksimal (optimal engine performance), pengendalian/pengoperasian mesin lebih mudah (easy handling), memperpanjang umur/lifetime dan daya tahan mesin (durability), serta emisi gas buang lebih rendah (low emissions). reaksi pembakaran BBM dengan O2 yang sempurna adalah: 14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM
ECU akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk ke dalam pipa saluran masuk (intake manifold) melalui injektor telah terukur jumlahnya. Bensin dan udara akan bercampur di dalam intake manifold dan masuk ke dalam silinder pada saat langkah pemasukan. Campuran ideal siap dibakar. mengapa campuran bensin dan udara harus dikendalikan? Kalau tidak dikendalikan, akan menimbulkan kerugian. Jika perbandingan udara dan bahan bakar tidak ideal (tidak dikendalikan) menjadikan bensin boros pada campuran yang terlalu banyak bensin. Selain itu, pembakaran tidak sempurna, akibatnya emisi gas buang berlebihan dan tenaga tidak optimal karena energi kinetis yang dihasilkan pun tidak maksimal .Saat mesin bekerja dengan AFR yang tepat, emisi CO pada ujung knalpot berkisar 0.5% sampai 1% untuk mesin yang dilengkapi dengan sistem injeksi atau sekitar 2.5% untuk mesin yang masih menggunakan karburator. Dengan bantuan air injection system atau CC, maka CO dapat dibuat serendah mungkin mendekati 0%.
Pemelajaran Sistim Injeksi Bahan Bakar dengan menggunakan Diagnostic Engine Scanner Siswa diharapkan dapat :
1). Dapat menjelaskan prosedur penyetelan komponen sistem bahan bakar mekanik.
2) Pemeriksaan Kerja Pompa Bahan Bakar
3) Pemeriksaan Tekanan Bahan Bakar
4) Pemeriksaan Kerja Injektor
5) Pemeriksaan Volume Penginjeksian Injektorn Volume Injector
6). Pemeriksaan Cold Start Injector
7) Pemeriksaan Throttle Position Sensor
8) Penyetelan Throttle Position Sensor
9) Pemeriksaan Katup Udara
10) Pemeriksaan Cold Start Injector Time Switch
11) Pemeriksaan Water Temperatur Sensor
Pembelajaran EFI ( Electronic Fuel Injection ) dengan menggunakan Diagnosis adalah suatu keharusan dan merupakan salah satu kompetensi bagi Siswa SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif karena dengan tool tersebut data data kerusakan ( malfunction) yang terjadi pada sistem dan sensor – sensor dapat dideteksi dan dianalisa , sehingga Siswa dengan cepat dapat membuat keputusan untuk perbaikannya.
2.1 .1 Operasional Diagnosis Engine Scanner dalam pemeriksaan kerusakan EFI Engine
Pada saat troubleshooting kendaraan harus dihubungkan ke OBD ( On Board Diagnosis ) scan tool Variasi output data dari ECM kendaraan kemudian dapat dibaca.Regulasi dalam OBD mensyaratkan bahwa on-board computer kendaraan menyalakan Malfunction Indicator Lamp (MIL) pada panel instrumen bila komputer mendeteksi malfungsi walaupun engine telah di matikan tetapi DTC ( Diagnosis Trouble Code ) tetap terekam dalam memori ECU ( Electronic Control Unit ).Untuk memeriksa DTC, hubungkan intelligent tester atau OBD scan tool ke Data Link Engine Connector pada kendaraan.Scan tool menampilkan DTC, freeze frame data dan berbagai data malafungsi mesin.

2.1.2.Normal Mode dan Check Mode
Sistem diagnosis bekerja di "normal mode" selagi kendaraan dipakai. Dalam normal mode "2 -trip detection logic" dipakai untuk memastikan pendeteksian secara akurat dari malfungsi. "Check mode" juga dapat gunakan oleh tekhnisi sebagai pilihan. Dalam cek mode, "1-pendeteksian perjalanan logis"digunakan untuk simulasi gejala malfungsi dan menambah kemampuan sistem untuk mendeteksi malfungsi, termasuk malfungsi intermittent (hanya intelegen tester). Dibandingkan dengan normal mode, check mode adalah lebih sensitif untuk mendeteksi malfungsi. Karena itu, check mode dapat mendeteksi malfungsi yang tidak dapat dideteksi oleh normal mode.
Untuk memeriksa malafungsi dengan metode Check Mode mengikuti prosedur sbb:
Periksa dan pastikan kondisi berikut ini:
1. Voltase baterai positif 11 V atau lebih.
2. Throttle valve tertutup penuh.
3. Transmisi dalam posisi netral.
4. Switch A/C off.
2. .Putar switch pengapian ke off.
3. Hubungkan intelligent tester ke DLC3.
4. Putar switch pengapian ke on (IG).
5. Hidupkan tester
6. Pilih item menu berikut ini: Utility / Check Mode.
7. Putar switch ECM dari normal mode ke check mode.
8.Pastikan MIL berkedip seperti ditunjukkan dalam gambar.
9.Hidupkan mesin.
10. Pastikan bahwa MIL padam.
11. Simulasikan kondisi malfungsi seperti dijelaskan oleh customer.
12. Periksa DTC dan freeze frame data menggunakan tester.
Jika terdapat DTC berikut di-set, ECM masuk ke mode fail-safe untuk memungkinkan kendaraan dikendarai sementara waktu.Dengan membaca Data List yang ditampilkan pada intelligent tester, nilainya dapat diperiksa, termasuk beberapa switch, sensor, dan aktuator, tanpa melepas part apapun. Membaca Data List sebagai langkah pertama dalam troubleshooting adalah salah satu metoda untuk memperpendek waktu diagnosa.

2.1.3 Trip Detection Logic
Pada saat malfungsi pertama terdeteksi, malfungsi untuk sementara disimpan dalam memori ECM (1st trip). Jika malfungsi yang sama terdeteksi lagi setelah switch pengapian diputar ke off dan kemudian on (IG), MIL ( malfunction Indicator Lamp) akan menyala.
Setiap saat ketika engine dinyalakan MIL akan tetap tampil di Combination Meter sampai dilakukan delete pada ECU yaitu dengan melakukan 2 cara penghapusan :
1. Dengan melepas terminal battery dengan resiko semua data memori operasi Clock , Power Window, Central Door Lock akan terhapus .
2. Dengan melepas EFI Fuse dalam beberapa detik ( 20 detik ) kemudian menginstallnya kembali pada Fuse Block. Cara yang kedua ini adalah cara yang paling mudah dan aman karena tidak menghilangkan data memori.
2.1.5 Toyota 5AFE Engine Control Manual Simulator
Toyota 5AFE Engine Control Simulator adalah perangkat Diagnosis Engine Scanner manual yang dasar filosofi desainnya adalah rekayasa operasi yang sama yang ada pada sistim kontrol fuel injeksi dengan menggunakan Diagnosis Engine Scanner .
Pengoperasiannya terintegrasi dengan konsep Engine Management Sytem ( EMS ) yang ada pada engine Toyota yang menggunakan sistim EFI.
Tidak semua display yang ada pada Diagnosis Engine Scanner dapat ditampilkan pada simulator manual ini. Tetapi sebagai dasar edukasi pembelajaran sistim injeksi bahan bakar alat ini sudah cukup representatif dan sangat mudah untuk mengoperasikannya.
Secara manual berfungsi memberikan informasi malafungsi pada dengan mengukurnya dengan multitester.Hasil deteksi alat ini sama dengan hasil Diagnostic Engine Scanner.
Dengan simulator manual ini dapat dilakukan
1. Mencari trouble, mendeteksi serta mendiagnosa kerusakan pada sensor-sensor engine Toyota 5 AFE series atau Toyota 7KE
2.Memudahkan pemahaman kepada Siswa prinsip kerja Aktuator dan Sensor Engine
3.Melakukan pengukuran Sensor dan test komponen standar fabrikan
4.Memudahkan Siswa dalam pemahaman membaca Wiring Diagram Toyota 5AFE
5.Melakukan kontrol operasi pada EFI Engine sesuai SOP ( Standar Opereational Procedure )
6.Membaca kerusakan sistim EFI Engine dengan kode Blinking ( Touble Code )
7.Menghapus data kerusakan ( malfunction) yang tersimpan di ECU
8.Melakukan active test secara manual pada injector dan aktuator sistim EFI Engine

Spesifikasi data nya sebagai berikut:
1.ECU diambil dari Toyota 5AFE ( Great Corolla )
2.Original Toyota 5AFE Wiring Diagram on Arclyc Board
3.Original Toyota 5AFE Wiring hardness
4. Original 5AFE Speedometer Panel With Oil Pressure lamp, CHG Lamp, Starting Key,Tachometer ( Rpm Meter ) Odometer, DTC Lamp ( Diagnostic Trouble Code ) LED Operating Control lamp, dan Engine Check Connector

Toyota 5AFE Engine Control Manual Simulator sangat praktis karena mudah dipindahkan ( mobile) untuk memeriksa beberpa engine dengan type yang sama. Seperti contoh jika 3 ( tiga ) unit Engine EFI Toyota 5AFE atau Toyota 7KE membutuhkan 3 ( tiga) ECU maka dengan simulator manual ini cukup 1 (satu) ECU saja , padahal ECU adalah komponen sistim engine EFI yang sangat sensitif dan mahal.
Sebagai pengganti Diagnostic Engine Scanner , alat ini sangat murah hanya berkisar Rp.8.500.000,- ( delapan juta lima ratus ribu rupiah ) saja dibanding harga Diagnostic Engine Scanner yang termurah seharga Rp.29.500.000,- ( dua puluh sembilan juta lima ratus ribu rupiah ) .sehingga bagi SMK jurusan teknik mekanik otomotif yang terbatas kemampuannya dapat memilikinya .
Taksasi dana untuk membuat Toyota 5AFE Engine Control simulator tertera pada tabel dibawah .

Tabel 1. ESTIMASI BIAYA MODIFIKASI TOYOTA 5AFE MANUAL ENGINE CONTROL SIMULATOR
1 ECU (Engine Control Unit )
Toyota 5AFE EFI A/T second hand
1 Unit Rp.2.500.000,-

2.Speedometer second hand
1 Unit Rp.2.000.000,-

3.Wiring Hardness
1 set Rp.1.800.000,-

4.Multitester Analog
1 Unit Rp. 300.000,-

5.Amp Meter
1 Unit Rp. 50.000,-

6.Arclyc Board
1/2 Lbr Rp. 450.000,-

7.Box & Finishing
1 unit Rp 1.400.000,-

TOTAL BIAYA
Rp. 8.500.000,-

Untuk membandingkan efesiensi dan ekonomisasi penggunaan Diagnostic Engine Scanner dengan Toyota 5AFE Manual Engine Control Simulator penulis memetakannya kelebihan dan kekurangan antara keduanya pada tabel dibawah ini .

Tabel.2 PERBANDINGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIAGNOSTIC ENGINE SCANNER DENGAN TOYOTA 5 AFE MANUAL ENGINE CONTROL

NO
ITEM PEMBANDING
DIAGNOSTIC ENGINE SCANNER
TOYOTA 5AFE MANUAL ENGINE CONTROL SIMULATOR
KETERANGAN
1 Harga
Rp.29.500.000,-
( Merk Charman Lite )
Rp.8.500.000,-
Selisih Rp 21.000.000,- sehingga semua SMK bisa memilikinya

2.Display
Digital
Manual
Tidak terlalu prinsip karena sama-sama bisa menampilkan hasil diagnosa.
3.Hasil Pengukuran
Akurasi tinggi
Sedikit terjadi penyimpangan
Deviasi kecil (masih batas normal )
4.Metode Test
Simple
( Pengukuran terbaca langsung )
Sedikit rumit
( Menggunakan Multitester sebagai alat bantu)
Tidak menjadi masalah sebab sama-sama dapat mengukur
5.Sistim Test
Melepas Connector dari Sensor atau Actuator
Tidak melepas Connector dari Sensor atau Actuator cukup dengan ON-OFF pada tombol terminal.
Semakin sering Connector dilepas akan membuat keausan pada sambungan dan mengakibatkan kerusakan.
6.Component Engine Active Test
Injector dan Idle Speed Sensor
Semua Injector Sensor dan Actuator yang ada pada Toyota 5 AFE
Lebih banyak Active Test semakin baik sehingga Siswa lebih memahami sistem EFI
7.Pemahaman Materi pembelajaran bagi Siswa
Siswa jadi tidak kreatif karena hasil test langsung tanpa dianalisa
Siswa jadi lebih kreatif karena mereka harus mengukur untuk mendapatkan hasil ukur
Untuk siswa sebaiknya belajar dari basic sehingga mereka lebih memahami
sistem
8.Aplikasi
Bisa digunakan pada semua type engine
Tertentu sesuai type ECU Engine
( 5AFE & 7KE Engine Series )
Pembelajaran idealnya lebih fokus pada Type Engine yang di Test sehingga Siswa lebih memahami sistem


2.2 Visi, Misi dan Tujuan2.2.1 Visi
Diagnostic Engine Scanner adalah salah satu komponen pendukung dalam proses pembelajaran sistim bahan bakar bensin di kelas XI SMK jurusan Teknik Otomotif yang vital dalam menghasilkan Siswa yang memiliki kompetensi dan proffesional skill yang mampu melaksanakan preventive dan corrective maintenance mobil yang berteknologi EFI Engine .
Sejalan dengan peralatan yang berteknologi tinggi , guru juga merupakan salah satu elemen di bidang pendidikan yang harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional yang mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi perotomotifan yang perkembangannya sangat cepat. Peran guru sebagai motivator dan fasilitator sangat menentukan bagi tercapainya ketuntasan belajar Sistim Injeksi Bahan Bakar ini.

2.2.2 Misi
Dengan memodifikasi Engine Control Toyota 5AFE menjadi simulator manual maka melalui program ini, diharapkan meningkatnya kompetensi bagi siswa produktif teknik otomotif di Kota Tebing Tinggi agar dapat memenuhi tuntutan kebutuhan mutu pembelajaran di sekolah maupun kebutuhan dunia industri.
Salah satu cara meningkatkan mutu kompetensi Sistim Injeksi Bahan Bakar bagi Siswa adalah dengan diselenggarakannya training dan studi kasus secara berkesinambungan dengan menggunakan Engine Control Toyota 5AFE Simulator sebagai pengganti Diagnostic Engine Scanner agar transfer knowledge tentang EFI dapat diterima oleh seluruh Siswa SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif.
2.2.3 Tujuan Tujuan dari memodifikasi Engine Control Toyota 5AFE Simulator manual ini adalah :
1. Meningkatkan kompetensi Siswa teknik otomotif agar mampu melaksanakan pembelajaran EFI Engine System secara efektif.
2. Meningkatkan sikap apresiasi siswa teknik otomotif dalam lingkup pembelajaran EFI Engine System dengan menggunakan peralatan yang berteknologi tinggi.
3. Menggunakan kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang ditentukan oleh Mendiknas.
4. Keterampilan Pekerjaan Beradaptasi (Transfer Skills) bagi siswa , yaitu keterampilan mengadaptasikan/mentransfer pengetahuan, keterampilan serta sikap yang dimiliki kedalam situasi yang baru.Siswa dapat melaksanakan Praktek aplikasi pembongkaran, pemeriksaan, pemasangan dan perawatan (job sheet) mobil dengan menggunakan peralatan yang berteknologi tinggi.
5. Memberikan solusi ekonomis agar tidak ada lagi SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif di Kota Tebing Tinggi yang tidak memberikan pembelajaran EFI Engine System sesuai standar kurikulum dengan alasan ketiadaan fasilitas media praktek.

2.3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
2.3.1 Permasalahan minimnya wawasan penyelenggara SMK jurusan Teknik Otomotif akan kebutuhan Diagnostic Engine Scanner sebagai fasilitas sarana praktek .
Peranan penyelenggara sekolah, dalam hal ini SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif sebagai lembaga formal pendidikan masih jauh dari yang diharapkan , ini dibuktikan dengan realita bahwa sampai saat ini tidak satupun sekolah SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif selain SMK Negeri 2 yang memiliki EFI Engine Trainer apalagi Diagnostic Engine Scanner padahal hal itu sudah menjadi keharusan pembelajaran di kelas XI jurusan Teknik Mekanik Otomotif untuk memenuhi tuntutan kurikulum dan kemampuan skill tamatan yang dihasilkan.
Idealnya pihak penyelenggara SMK dapat menyediakan fasilitas sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan pendidikan dan pelatihan khususnya pembelajaran EFI Engine System di sekolahnya sehingga setiap siswa dapat mempersiapkan dirinya menjadi Junior Mechanic yang siap memasuki pasar kerja .
2.3.2 Permasalahan minimnya motivasi guru dalam melakukan dan menciptakan innovasi media pembelajaran .
Sebagai pelaksana pembelajaran dilapangan sedikit sekali guru yang terus berupaya meningkatnya kompetensi dirinya guna menyikapi perkembangan teknologi yang berkembang dengan sangat cepat kebanyakan mereka kurang peduli bahkan alergi terhadap kemajuan tersebut dan mengganggapnya sebagai beban dalam mengajar ini akan berakibat proses KBM di ruang belajar jadi monoton dan membosankan.
Pada jurusan teknik khususnya Teknik Mekanik Otomotif sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk inovasi pembelajaran salah satunya adalah menciptakan sarana praktek yang rasional sehingga lebih memudahkan siswa memahami konsep kerja dari sistim engine . Contohnya membuat Engine Cut way , Transmisi cut way , EFI Engine trainer dan sebagainya sehingga siswa dapat melihat langsung bagaimana engine bisa bekerja untuk menghasilkan daya.
2.3.3 Permasalahan lingkungan masyarakat dimana siswa tinggal tidak berorientasi pada industri.
Didaerah yang lingkungannya dikelilingi oleh industri biasanya akan membentuk sikap dan mental masyarakat disekitarnya menjadi lebih dinamis dan frekwensi aktivitasnya lebih tinggi daripada masyarakat yang tidak dikelilingi industri.
Salah satu penyebab kurangnya kepedulian siswa di Kota Tebing Tinggi akan perlunya mempersiapkan diri dengan keahlian dan keterampilan adalah karena di Kota Tebing Tinggi sedikit sekali industri jasa maupun manufakturnya. Mereka mengatakan setelah tammat sekolah mau kemana ? industri yang ada tidak mampu menyerap angka tenaga kerja seperti yang diharapkan , akhirnya motivasi mereka sekolah hanya agar bisa mendapatkan ijazah tidak berorientasi pada skill.


BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan
Diagnostic Engine Scanner atau Toyota 5AFE Manual Engine Control Simulator merupakan peralatan pendukung praktek Sistim EFI Engine di SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif yang idealnya harus dimiliki oleh penyelenggara sekolah teknik otomotif karena sudah menjadi tuntutan kurikulum.
Dengan peralatan tersebut siswa diharapkan mampu melaksanakan ektivitas pembelajaran preventive maupun corrective maintenance pada mobil yang berteknologi EFI .Tidak tersedianya peralatan tersebut akan mengakibatkan tidak maksimalnya transfer knowledge sehingga siswa tidak memiliki kompetensi standar sebagai calon Junior Mechanic di industri manufaktur maupun jasa dibidang otomotif. Penulis telah mengadakan eksperimen pada pembelajaran EFI Engine di kelas XI MO 1 SMK Negeri 2 Kota Tebing dengan menggunakan Toyota 5AFE Manual Engine Control Simulator para siswa lebih cepat memahami diagnosa sistim EFI dan dengan hasil test siswa sangat memuaskan .
Toyota 5AFE Manual Engine Simulator hasil modifikasi penulis diharapkan dapat membantu memberikan solusi bagi SMK yang tidak memiliki Diagnostic Engine Scanner sehingga inovasi pembelajaran EFI Engine dapat diakses siswa lebih mudah dan efesien. tamatan SMK teknik Mekanik Otomotif harus siap, mampu dan sesuai dengan standar kebutuhan industri.

3.2 Saran Berikut saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya, khususnya kepada siswa dan guru bidang study EFI Engine dan Diknas Kota Tebing Tinggi antara lain :
Mengingat sangat pentingnya Toyota 5AFE Manual Engine Simulator sebagai pengganti Diagnostic Engine Scanner dalam pemebelajaran EFI Engine maka untuk tujuan inovasi pembelajaran diharapkan siswa lebih serius mempelajari Basic Electrical karena sistim kontrol operasinya menggunakan Wiring Diagram yang ada pada Toyota 5 AFE ( Great Corolla ).

Hendaknya guru melakukan inovasi pembelajaran dengan mengadakan eksperimen-eksperimen dan modifikasi tentang otomotif sehingga dari hasil eksperimen dan modifikasi tersebut dapat diaplikasikan pada proses pembelajaran di ruang belajar.

Peranan Diknas sangat penting untuk memonitoring kesiapan peralatan , utility dalam proses pelaksanaan pembelajaran di SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif agar target ketuntasan kurikulum setiap sekolah dapat tercapai dengan maksimal.

Agar diadakan dan dilaksanakan forum MGMP bidang Produktif serta Training Basic EFI Engine bagi guru-guru bidang study EFI Engine di SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif yang ada di Kota Tebing Tinggi sehingga mempunyai visi , misi dan standar yang sama dalam proses pembelajaran EFI Engine System disekolah masing-masing.


DAFTAR PUSTAKAToyota MR 2 Repair Manual . Japan - Toyota Motor Corporation 1988
Toyota Computer Controlled System ( TCCS ) Training Manual . PT.Toyota Astra Motor National Service Division Training Center No.Pub.TTM301-IN
EFI ( Electronic Fuel Injection ) Step 2 PT.Toyota Astra Motor National Service Division Training Center. No.Pub.TTM205-I
M-Step –II MPI Multi Point Injection . Training Centre Department PT.Krama Yudha Tiga Berlian Motors- Jakarta
Buku Praktek untuk STM Otomotif . PT.Toyota Astra Motor National Service Division Training Center
Climate Analysis Indicators Tool ( CAIT ) World Resources Institute,.Washington, AS 2008
H. Zahara Idris. H. Lisma jamal. Pengantar Pendidikan, (Jakarta : PT Gramedia Wiidiasarana Indonesia 1992).
Euro Emition Standart. Internet .Internet. Vibiz Portal Discussion Board


SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, menerangkan bahwa : Nama : Ir.CHAIRIL S.PdNIGB : 991006070Jabatan : Guru Bidang StudyTempat/tgl lahir : Tebing Tinggi, 16 Februari 1968Agama : Islam Alamat Rumah : Jl.Prof.DR.Hamka No.3A Bulian Kota Tebing Tinggi
Alamat Kantor : SMK Negeri 2 Jln.Gunung Leuser Kota Tebing Tinggi
Adalah benar telah menyusun karya tulis dengan judul :
Modifikasi ECU ( Electronic Control Unit ) Toyota 5 AFE Series Sebagai Solusi Ketiadaan Diagnostic Engine Scanner Pada Pembelajaran Basic EFI ( Electronic Fuel Injection ) Kelas XI ( Sebelas ) SMK Jurusan Teknik Otomotif Di Kota Tebing Tinggi
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.Tebing Tinggi , Oktober 2009Kepala SMK Negeri 2 Tebing TinggiDrs. Harsono NIP : 19660311 199401 1 001




RIWAYAT HIDUP PENULIS( BIODATA)

Nama : Ir.Chairil S.Pd
Tempat /Tgl.lahir : 16 Februari 1968
Status Perkawinan : Menikah dikaruniai 3 ( tiga ) Putri.
Agama : Islam
Alamat : Jln.Prof.DR.Hamka No.3A Bulian Kecamatan Bajenis
Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara
HP : 0813 -61130836
E-Mail : ir.chairils@yahoo.co.id
: chairilsihombing@gmail.com



Riwayat Pendidikan / Training :
1976 – 1981 : SD 102124 D.Merawan Serdang Bedagai
1981 – 1984 : Y-SMP PTP IV Gunung Para – Serdang Bedagai
1984 – 1987 : STM YPD Kota Tebing Tinggi
1987 – 1993 : Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Medan
1996 : Japan Okumura Valve Control
1996 : Alloy Strenght Material
1996 : Computer Training
1997 : General English Course
1998 : Operational & Maintenance Valmet Tractor 665-4 SISU Corp.Finland
1999 : Operation & Maintenance Bob Cat X331 PT.Intraco Penta
1999 : Heavy Equipment Maintenance ( HEM ) PT.Trakindo Utama Training
Centre – Jakarta
2000 : Heavy Equipment Applied Failure Analyse ( AFA ) PT.TrakindoUtama
Training Centre - Jakarta
2007 : EFI Engine Course Toyota Astra International Tbk Auto 2000
2008 : Automatic Transmission & CCVT Engine KIA Mobil Indonesia Training
Centre – Jakarta
2009 : General Basic Course ( Sub.T-TEP Training ) Toyota Astra Motor Training
Centre – Jakarta.
1010 : Advanced Course ( T-Tep Training ) Toyota Astra Motor Training
Centre - Jakarta

Comments

  1. Selamat siang pak!!
    Saya Doli Simanjuntak dari kelas XI TKR 1.

    Bagaimana cara mengoperasikan mobil matic??
    Dan apa keunggulan dari mobil matic??

    ReplyDelete
  2. Selamat Siang!!!
    Saya M. Riky Afandi dari Kelas TKR 1 pak!!

    Penyakit apa aja pak yg sering dijumpai dalam mobil bensin??

    ReplyDelete

Post a Comment