KOTA TEBING TINGGI SUDAH SEHARUSNYA MEMILIKI POLITEKNIK
( D3 TEKNIK ) UNGGULAN


( Sebagai Refleksi hari Ulang Tahun Kota Tebing Tinggi ke 92 )

Oleh : Ir.Chairil Sihombing S.Pd

A.MENGAPA POLITEKNIK SANGAT DIBUTUHKAN ?..

Saat ini di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau berpendidikan tinggi tetapi menganggur alias tidak bekerja. Biasanya alasan dari kondisi ini adalah tidak tersedianya lapangan kerja. Padahal sesungguhnya lapangan kerja masih begitu banyak. Hanya saja kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja itu tidak dapat dipenuhi oleh para penganggur terdidik tadi. Lembaga pendidikan tinggi seharusnya bisa menyediakan sumber daya manusia yang terdidik secara teori dan trampil dalam penerapannya, serta siap memasuki dunia kerja.
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi seperti tercantum dalam SK Mendiknas No 045/U/2002 perihal Kurikulum Inti, pengajaran harus relevan dengan kebutuhan masyarakat dan kompetensi yang ditentukan industri terkait
dan organisasi profesi.
Tak mengherankan, saat ini banyak industri yang cenderung melirik lulusan politeknik daripada menarik siswa lulusan sekolah umum atau sarjana. Kehadiran Politeknik memiliki peran penting dan strategis.
Ketersediaan tenaga kerja terampil setingkat ahli madya yang siap pakai, dapat mendukung perbaikan iklim investasi

Tabel 1. Data Kebutuhan Tenaga Kerja untuk Industri


Sumber : Politeknik Batam 2008


Setiap tahun, lebih dari 300.000 lulusan perguruan tinggi dari jenjang diploma hingga sarjana atau strata satu (S-1) siap memasuki pasar tenaga kerja. Tahun ajaran 2005/2006, misalnya, Departemen yang lulus dari perguruan tinggi negeri dan swasta sebanyak 323.902 orang. Namun, tidak semua yang lulus ini terserap oleh pasar. Dengan kenaikan 1 persen pertumbuhan ekonomi yang hanya mampu menciptakan 265.000 lapangan kerja baru, praktis lulusan tersebut bersaing dengan sesama mereka. Juga, bersaing dengan pencari kerja lainnya yang telah berpengalaman dan tengah mencari peluang kerja baru. Lulusan yang kalah bersaing ini jelas akan menambah angka pengangguran.
Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) per Februari 2007 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah penganggur dari kalangan perguruan tinggi justru meningkat. Jika pada Agustus 2006 penganggur dari kalangan terdidik ini sebanyak 673.628 orang atau 6,16 persen, setengah tahun kemudian jumlah ini naik menjadi 740.206 atau 7,02 persen. Tren kenaikan ini sudah terlihat sejak tahun 2003. Padahal, tahun-tahun sebelumnya penganggur terdidik sempat berkurang setelah pada 1999 mencapai angka tertinggi, yaitu 9,2 persen.
Salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran terdidik Adalah menciptakan Manusia yang memilki Skill , Knowledge dan Attitute serta memiliki dayasaing dan kompetensi tinggi yang Di tempa pada Lembaga Pendidikan Politeknik ( D3 Teknik ) yang berkwalitas dan Unggul.


B. PROSPEK POLITEKNIK ( D3 TEKNIK ) DI KOTA TEBING TINGGI

Politeknik ( D3 Teknik ) di Tebing Tinggi memiliki pangsa pasar dan prospek yang baik Kedepan, ini berdasarkan beberapa faktor pendukung antara lain :

1. Jumlah Sekolah yang relevan di dan sekitar Kabupaten yang mengelilingi Kota Tebing Tinggi.

Berdasarkan data dari NPSN Diknas diketahui bahwa di Kota Tebing Tinggi terdapat 23 SMA/MA dan 13 SMK , jumlah SLTA berbagai jurusan 36 sekolah.
Sekolah di Kabupaten yang bertetangga dengan Kota Tebing Tinggi seperti :
a. Kabupaten Serdang Bedagai = 116 SLTA
b. Kabupaten Asahan dan Batubara = 138 SLTA
c. Kabupaten Simalungun = 125 SLTA
Total jumlah sekolah yang berpotensi menjadi customer Politeknik di dan sekitar Kota Tebing Tinggi sebanyak = 415 SLTA .
Jika setiap sekolah menamatkan 100 orang alumni pertahun , maka akan didapat 415 SLTA x 100 orang = 41.500 orang / tahun.
Dari data tersebut bila diambil range yang terkecil ( kita asumsikan 5 % saja yang melanjutkan ke perguruan tinggi , maka jumlah calon mahasiswa yang berpotensi sebanyak 2075 orang ) .

Tabel 2. Data Sekolah Di Propinsi Sumatera Utara




2. Lokasi Kota Tebing Tinggi Yang Sangat Strategis dan Rencana Jalan Tol Medan – Tebing Tinggi dan Bandara Internasional Kuala Namu.



Rekomendasi,usulan pengembangan prasarana jalan di Kawasan Metropolitan Mebidang (Medan-Binjai-Deliserdang), telah dilakukan seperti: Studi Metropolitan Medan Area (MMA) Tahun 1990, Studi Medan Urban Transpot MUTS) Tahun 1991, Studi Metropolitan Medan Urban Development Programs
(MMUDP) Tahun 1995, dsb. Diantara usulan tersebut termasuk pengembangan Jalan Tol Medan-Binjai dan pengembangan Jalan Tol Medan–T. Tinggi (sebagai terusan jalan tol Belmera). Jika dibandingkan prioritas antara pengembangan Jalan Tol Medan-Binjai dengan Jalan Tol Medan – T. Tinggi berdasarkan kriteria LHR dan pengaruhnya terhadap tol Belmera, maka pengembangan Jalan Tol Medan – T. Tinggi lebih prioritas daripada pengembangan Jalan Tol Medan-Binjai . Hal ini mengakibatkan akses dari Kota Tebing Tinggi ke Pusat pemerintahan dan Industri di ibukota provinsi semakin efesien dan murah hingga membuat Posisi Kota Tebing Tinggi sangat strategis dan penting . Hal ini mengakibatkan Kota Tebing Tinggi akan menjadi Kota satelit Yang sibuk dan maju . ( seperti Jabodetabek yang mengelilingi Megapolitan Jakarta ) dan otomatis Kota Tebing akan Menjadi Kota Industri baru .
Pemerintah Kota Tebing Tinggi harus menyiapkan dan memiliki kesiapan SDM Yang unggul guna menjawab perubahan dan tantangan kemajuan teknologi yang telah berada didepan mata tersebut.

2. Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara

Ekonomi Sumatera Utara tahun 2008 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 meningkat 6,39 persen terhadap tahun 2007.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 11,30 persen. Disusul oleh sektor jasa-jasa 9,48 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 8,89 persen, sektor bangunan 8,10 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran 6,14 persen, sektor pertambangan dan penggalian 6,13 persen, dan sektor pertanian sebesar 6,05 persen. Sedangkan 2 (dua) sektor perekonomian yang lain hanya berhasil tumbuh dibawah 5 persen .
Besaran PDRB Sumatera Utara pada tahun 2008 atas dasar harga berlaku tercapai sebesar Rp.213,93 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 106,17 triliun.Terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2008 sebesar 6,39 persen, sektor pertanian memberi sumbangan sebesar 1,45 persen, disusul oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 1,13 persen, sektor jasa-jasa 0,91 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 0,81 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 0,76 persen, dan sisanya oleh keempat sektor lainnya. Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada tahun 2008 meningkat sebesar 7,86 persen. Pada tahun yang sama pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba 4,67 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 9,86 persen, pembentukan modal tetap bruto 11,13 persen, ekspor
barang dan jasa 10,39 persen, dan impor barang dan jasa 17,59 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Kota Tebing Tinggi

Pertumbuhan ekonomi Kota Tebing Tinggi Tahun 2007 sebesar 5,98 persen. Pertumbuhan ekonomi ini lebih cepat bila dibandingkan dengan Tahun 2006 yang mencapai 5,33 persen. Pertumbuhan ekonomi Tebing Tinggi Tahun 2007 berada pada posisi ketiga dari tujuh kota di Sumatera Utara, setelah Kota Medan (7,97 persen) dan Kota Padang Sidimpuan (6,18 persen).

Dari data pertumbuhan ekonomi diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat pendapatan perkapita kota Tebing Tinggi turut meningkat akibat imbas pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dan diikuti kemampuan serta kesiapan mengikuti pendidikan tinggi bagi warganya. Ini sangat berpotensi untuk berdirinya Politeknik yang modern dan unggul di Kota Tebing Tinggi .

5. Belum Ada Politeknik ( D3 Teknik ) Sejenis di Kota Tebing Tinggi.

Kota Tebing Tinggi memiliki Lembaga Pendidikan Tinggi yang terdata sbb :
1.STI AL-Hikmah mengelola bidang Ekonomi dan Agama Islam
2.STIE Bina Karya mengelola bidang Ekonomi
3.UMN mengelola bidang Pendidikan
4.Indocomp mengelola bidang Komputer
5. Politeknik Tugu mengelola bidang Komputer
6.AKBID Pemko Tebing mengelola bidang kesehatan
7.AKBID Bina Husada mengelola bidang kesehatan

Dari beberapa Sekolah Tinggi dan Akademi yang ada di Kota Tebing Tinggi tidak ada yang khusus mengelola bidang pendidikan bidang Teknik , ini merupakan peluang , sebab belum ada pesaing dan memiliki potensi pasar yang baik kedepannya.


6. Jurusan Politeknik Yang Potensial didirikan di Kota Tebing Tinggi

Setelah mengadakan estimasi dan analisa berbagai data yang Representatif untuk mendirikan Politeknik di Kota Tebing Tinggi Maka jurusan yang paling memiliki potensi dan berprosfek kedepan adalah :

• Politeknik jurusan Teknik Mekanik Otomotif
Politeknik jurusan Teknik Informatika Komputer


Politeknik Jurusan Teknik Mekanik Otomotif

Di tengah isu kenaikan harga BBM yang kini berembus kencang, penjualan mobil melonjak sekitar 46% atau mencapai 51.500 unit sepanjang bulan April 2008. Sementara pada bulan yang sama tahun lalu hanya mencapai 35.212 unit.Dengan demikian pada empat bulan pertama tahun ini total pasar mobil di Indonesia telah mencapai sekitar 187.107 unit dari target penjualan sampai akhir tahun sekitar 500 ribu unit.
Dari data yang telah diumumkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada triwulan pertama 2008 penjualan mobil sudah mencapai 135.607 unit.

Data penjualan sejumlah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Minggu (4/5) menyebutkan penjualan mobil pada April 2008 tersebut naik sekitar 10% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 46.720 unit.


Pada April 2008 penjualan tertinggi masih dipegang Toyota melalui ATPM-nya PT Toyota Astra Motor (TAM) dengan angka sekitar 17.890 unit atau menguasai sekitar 34,7% pasar. Jumlah tersebut naik sekitar 18% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai sekitar 15.102 unit.Disusul Mitsubishi melalui PT Kramayudha Tiga Berlian (KTB) menjual sekitar 7.930 unit mobil atau menguasai sekitar 15,4%. Penjualan tersebut naik sekitar sembilan persen dibandingkan bulan sebelum nya yang mencapai 7.276 unit.
Setelah itu Daihatsu, melalui PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencatat penjualan sebesar 7.007 unit atau menguasai sekitar 13,6% pasar. Penjualan pada April 2008 tersebut naik 37,3% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 5.102 unit.
Di tempat keempat Suzuki. Penjualan Suzuki mencapai sekitar 5.920 unit atau menguasai


sekitar 11,5% pasar. Penjualan Suzuki pada April 2008 turun 10,6% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 6.624 unit.
PT Honda Prospect Motor (HPM) menempati posisi kelima, dengan penjualannya mencapai sekitar 3.900 unit atau turun 10,1% dibandingkan Maret 2008 yang mencapai 4.339 unit.
Honda menguasai sekitar 7,57% pasar mobil di Indonesia pada April 2008.Sedangkan di tempat keenam adalah Nissan yang penjualannya mencapai sekitar 2.600 atau naik tipis sekitar 1,4% dibandingkan Maret 2008 yang mencapai 2.563 unit. Nissan menguasai sekitar 5,5% pasar mobil April 2008.Isuzu berada di posisi ke tujuh dengan penjualan sekitar 2.062 unit atau naik sekitar 4,3% dibandingkan Maret 2008 yang mencapai 1.977 unit.


2. Politeknik Jurusan Teknologi Informasi

Kondisi industri Teknologi Informasi (TI) atau piranti lunak di Indonesia berdasarkan sumber informasi yang diperoleh dari situs resmi SDA Asia Magazine Indonesia yang berbicara mengenai Benchmarking IT Industry Competitiveness, berupaya untuk membandingkan kinerja negara-negara di dunia dalam membangun sebuah lingkungan yang mendukung daya saing TI. Menurut laporan, skor indeks keseluruhan Indonesia mencapai 23.7.

Hasil riset pada tahun 2005 mengenai Teknologi Informasi yang dilakukan oleh International Data Corporation (IDC) suatu lembaga riset yang secara rutin melalukan taksiran besarnya bisnis Teknologi Informasi di Indonesia menyatakan bahwa Indonesia mempunyai nilai pasar domestik sebesar 1,975 milyar dolar Amerika di tahun 2006 dan akan tumbuh mencapai 2,235 milyar dolar Amerika ditahun 2008

Potensi pertumbuhan bisnis Teknologi Informasi di Indonesia menurut riset tersebut masih cukup menjanjikan dengan besaran sekitar 8-10% setiap tahunnya sejalan dengan kebutuhan akan pentingnya komponen Teknologi Informasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan mulai luasnya pengguna Teknologi Infromasi dari anak-anak sampai dengan korporasi yang besar baik korporasi Nasional maupun Internasional

Grafik Jumlah Pengembang IT di Asia Pasifik 2001-2008

Grafik pertumbuhan Jumlah Pengembang IT di Indonesia Tahun 2001 – 2008

Referensi :

1. ”Kebijakan dan Program DP3M-Ditjen Pendidikan Tinggi”, 2003, Dodi Handika
2. Pendidikan Kejuruan, Investasi Membangun Manusia Produktif, 2003 internet. adiwaratama
3. Penerapan Total Quality Management in Education (TQME) pada Perguruan Tinggi di Indonesia , Gaspersz Vincent
4. Jalan Tol Medan – Tebing Tinggi lebih prioritas Dario pada Medan-binjai , Ir. Filiyanti Bangun, Grad.Dipl.PM, M.Eng. & Dr. Ir. Richard Napitupulu, M.T.

* ( Penulis adalah Guru Teknik pada SMK di Kota Tebing Tinggi dan Instruktur TechnoSkill )Email : ir.chairils@yahoo.co.id

Comments

  1. Good night sir!!
    I'm Riswanto I from XI TKR 1!!

    Kerusakan apa saja yg sering terjadi pada mobil matic???
    Gimana cara mengetahui kerusakannya??

    ReplyDelete
  2. Selamat malam pak!!
    Saya zaldiansyah putra dari kelas XI TKR 1!!

    Apa keunggulan dari mobil hybrid dan apa kelemahannya??

    ReplyDelete
  3. Malam Pak!!!
    Saya zainuddin dari kelas XI TKR 1 !!!

    Ingin menanyakan mobil yag berbahan bakar hybrid cara pengoperasiannya bagaimana??

    ReplyDelete
  4. assalamualaikum pak!! saya BUHANUDDIN NST dari kelas XI TKR 1!! sistem apa yang mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak pada hybrid car???

    ReplyDelete
  5. Assalammualaikum sir!!
    Saya Heri Purwanto dari kelas XI TKR 1!!

    Pak Apa Keistimewaan Pada mobil hybrid??
    Dan Apa Jenis-jenisnya???

    ReplyDelete
  6. ass.wr.wb
    nama saya herwin wibowo kelas IITKR 1
    saya mau bertanya bagaimana gejala yang ditimbulkan jika kain close sudah tidak layak pakai

    ReplyDelete
  7. ass.wr.wb
    nama saya dedi setiawan klas 11 tkr1
    saya mau bertanya apa keistimewaan dari sistem hybrid pak ?

    ReplyDelete

Post a Comment